Yogyakarta, (11 November 2024) — Sebanyak tujuh dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil masuk dalam daftar ilmuwan berpengaruh di dunia atau World’s Top 2 Percent Scientists 2024 yang dirilis oleh Stanford University bekerja sama dengan Elsevier. Para dosen ini diakui atas kontribusi mereka yang signifikan dalam dunia akademik dan riset dengan dampak sitasi yang tinggi.
Ketujuh dosen tersebut adalah Prof. Abdul Rohman (Fakultas Farmasi), Prof. Muh Aris Marfai (Fakultas Geografi), Prof. Ahmad Maryudi (Fakultas Kehutanan), Dr. Ganjar Alfian (Sekolah Vokasi), Eka Noviana, Ph.D. (Fakultas Farmasi), Muhammad Akhsin Muflikhun, Ph.D. (Fakultas Teknik), dan Prof. Jumina (Fakultas MIPA).
Dalam daftar yang mencakup 150 ilmuwan dari Indonesia, penilaian didasarkan pada jumlah sitasi dan pengaruh riset dalam komunitas ilmiah global. Prof. Muh Aris Marfai menyatakan rasa syukur atas pencapaian tersebut, yang dianggapnya sebagai refleksi sekaligus motivasi untuk lebih banyak berkontribusi dalam riset dan pengabdian masyarakat. Aris Marfai, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), telah menghasilkan lebih dari 300 publikasi, mencakup jurnal internasional dan nasional, buku, serta prosiding seminar yang berfokus pada geomorfologi, kebencanaan, informasi geospasial, dan studi kepesisiran. Total kutipan di Google Scholar mencapai 5.713, sebagian besar dari publikasi luar negeri.
Prof. Ahmad Maryudi dari Fakultas Kehutanan yang menempati peringkat 201 dunia di bidang kehutanan menyampaikan bahwa penghargaan tersebut didasari oleh seberapa sering karya ilmiah seseorang dirujuk oleh penelitian lain di seluruh dunia. Maryudi mengungkapkan bahwa predikat tersebut memotivasinya untuk terus berkarya di bidang politik-kebijakan kehutanan dan lingkungan, khususnya tentang aktor dan relasi kekuasaan dalam sektor kehutanan.
Eka Noviana, Ph.D., satu-satunya perempuan dalam kelompok ini, mengaku tidak menyangka namanya tercantum dalam daftar tersebut, mengingat dirinya baru memulai karir sebagai peneliti. Eka fokus pada pengembangan alat uji berbasis kertas untuk diagnostik cepat, yang menghasilkan 1.615 sitasi dari peneliti di berbagai negara seperti Brasil, Italia, Thailand, dan Jepang.
Prof. Abdul Rohman, yang banyak melakukan riset mengenai analisis kehalalan produk makanan dan kosmetik, serta Prof. Jumina yang berfokus pada sintesis senyawa obat antikanker, juga turut menyumbang prestasi bagi UGM. Prof. Jumina mencatat total 1.766 sitasi, terutama di bidang pengembangan obat dan senyawa kaliksarena.
Sementara itu, Dr. Ganjar Alfian dari Sekolah Vokasi dikenal atas risetnya dalam penerapan kecerdasan artifisial dan Internet of Things (IoT) di bidang manufaktur, kesehatan, rantai pasok, dan transportasi, yang telah menghasilkan total 1.903 sitasi di Scopus. Ganjar menyampaikan harapannya agar pencapaian ini terus memotivasi dirinya untuk lebih banyak melakukan penelitian terapan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Daftar World’s Top 2 Percent Scientists 2024 merupakan hasil analisis dari data sitasi Scopus dan memuat 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang menunjukkan dampak signifikan dalam bidang keilmuan masing-masing. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi para ilmuwan Indonesia, khususnya dosen-dosen UGM, untuk terus berkarya dan berinovasi di tingkat global.