Transformasi AntriQue ke WaitHub: Langkah Strategis Startup ITB Menghadapi Tantangan Global

Transformasi AntriQue ke WaitHub Langkah Strategis Startup ITB Menghadapi Tantangan Global
Transformasi AntriQue ke WaitHub Langkah Strategis Startup ITB Menghadapi Tantangan Global

Institut Teknologi Bandung (ITB), melalui Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST), berkomitmen untuk mendorong inovasi guna mengatasi berbagai tantangan yang ada. AntriQue, startup yang dibina oleh LPIK-ITB, kini telah bertransformasi menjadi WaitHub. Peluncuran resmi WaitHub dilaksanakan pada Rabu (14/8/2024) di Gedung Science Techno Park (STP) Ganesha, Bandung.

Peluncuran ini menandai babak baru bagi WaitHub, yang telah beroperasi selama empat tahun dalam bidang manajemen antrean. Transformasi ini membawa peningkatan fitur dan layanan, serta rencana ekspansi ke pasar internasional. Dengan nama baru, WaitHub berkomitmen untuk memperkuat posisinya di berbagai sektor, baik domestik maupun global.

Dr. Irwan Gumilar, Sekretaris Lembaga Bidang Kewirausahaan dan Inkubasi Bisnis ITB, menyatakan bahwa perubahan ini sejalan dengan program PRIME STeP, yang merupakan proyek pengembangan STP di Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Program ini bertujuan untuk meningkatkan riset inovasi, fasilitas laboratorium, pembinaan startup, dan penguatan kelembagaan Science Techno Park.

Program PRIME STeP mendukung pengembangan startup seperti WaitHub dengan menyediakan fasilitas dan pendampingan yang menyeluruh. ITB berperan sebagai penghubung antara peneliti, startup, dan industri.

Dr. Irwan menjelaskan, “Kami mendukung WaitHub dalam program PRIME STeP, termasuk dalam hal pendanaan dan pencapaian target. Kami dari DKST akan terus mendampingi WaitHub.”

CEO dan Co-Founder WaitHub, Khafid Gunawan, menyebutkan bahwa WaitHub kini fokus pada enam sektor utama: Pariwisata, Kesehatan, Perbankan, Pemerintahan, Food & Beverage, dan Telekomunikasi. Setiap sektor memiliki kebutuhan unik, dan WaitHub telah mengembangkan solusi yang sesuai dengan masing-masing kebutuhan tersebut.

WaitHub kini menawarkan fitur-fitur baru seperti booking, virtual waiting, online payment, dan rating untuk penyedia jasa. Fitur virtual waiting memungkinkan pengguna untuk memantau antrean secara real-time, mengurangi waktu yang dihabiskan di lokasi, dan meningkatkan produktivitas.

Selain itu, pengguna dapat melakukan booking layanan secara daring, mempersiapkan dokumen sebelum datang ke lokasi layanan publik. Khafid menambahkan bahwa WaitHub berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung bisnis lokal melalui WaitHub Ads, WaitClub, WaitPoint Partner, dan WaitGateway.

Dengan dukungan dari ITB melalui PRIME STeP dan DKST, WaitHub diharapkan dapat berkembang pesat dan menjadi solusi utama dalam manajemen antrean, baik di Indonesia maupun di pasar internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *