Mahasiswa UMS Kembangkan Alat Penanam Jagung Otomatis Inovatif untuk Tingkatkan Produksi Pertanian

Mahasiswa UMS Kembangkan Alat Penanam Jagung Otomatis Inovatif untuk Tingkatkan Produksi Pertanian
Mahasiswa UMS Kembangkan Alat Penanam Jagung Otomatis Inovatif untuk Tingkatkan Produksi Pertanian

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) telah menciptakan alat penanam jagung otomatis yang inovatif. Rifqi Robbani Amin, salah satu penggagas ide tersebut, menjelaskan bahwa pembuatan alat ini dipicu oleh kekurangan tenaga kerja di Desa Sumberjati, Mojokerto. Banyak generasi muda desa tersebut yang memilih merantau ke kota, meninggalkan petani lokal yang menghadapi tantangan dalam proses penanaman jagung karena keterbatasan tenaga kerja.

Menurut Rifqi, sebagian besar penduduk Desa Sumberjati bekerja sebagai petani, dan salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kesulitan dalam menemukan tenaga kerja untuk penanaman jagung. “Kami memutuskan untuk membuat alat ini sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi kerja petani, sehingga proses penanaman menjadi lebih cepat dan tepat waktu,” ujarnya pada Kamis (29/8). Rifqi juga menambahkan bahwa alat ini telah diuji coba dan mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Tim KKN 15 berharap alat ini dapat diproduksi secara luas.

Biaya pembuatan alat penanam jagung otomatis ini sekitar Rp 900.000, yang dianggap sangat ideal karena alat ini dirancang untuk penggunaan jangka panjang. Rifqi menjelaskan bahwa tim KKN telah mensosialisasikan cara pembuatan dan pengoperasian alat kepada masyarakat desa yang bekerja sama dengan Desa Sumberjati.

Cara penggunaan alat penanam jagung otomatis sangat sederhana, yaitu dengan mendorongnya. Berikut adalah langkah-langkah penggunaannya:
1. Masukkan bibit jagung ke dalam alat penanam bibit jagung.
2. Isi tangki air dengan air bersih.
3. Tuangkan pupuk cair ke dalam tangki pupuk.
4. Dorong alat penanam jagung ke depan; alat ini akan mengeluarkan satu biji jagung pada setiap dorongan.
5. Biji jagung yang keluar dari lubang yang dibuat oleh mata plat pada alat akan ditutup dengan tanah oleh roda belakang alat penanam.
6. Terakhir, alat ini akan menyiram bibit jagung yang telah tertutup tanah melalui tabung penampung.

Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk mempercepat proses penanaman jagung, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia dan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah yang kekurangan sumber daya manusia. Tim KKN berharap bahwa alat ini akan membawa dampak positif bagi komunitas pertanian di desa tersebut dan dapat digunakan secara lebih luas di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *