Inovasi Mahasiswa UM Diterapkan oleh Petani Lokal: Alat Penyiram Tanaman Berbasis Internet of Things

Inovasi Mahasiswa UM Diterapkan oleh Petani Lokal: Alat Penyiram Tanaman Berbasis Internet of Things

Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan telah menunjukkan komitmen mereka dalam pengabdian masyarakat dengan mengembangkan inovasi teknologi berupa alat kontrol penyiram tanaman yang berbasis Internet of Things (IoT).

Dalam proses pembuatan alat ini, mahasiswa mendapat bimbingan dari dosen pengampu, Muhammad Safi’i, SKom, MKom, yang juga menjabat sebagai kepala Program Studi Informatika di Fakultas Ilmu Komputer UM.

Inovasi ini merupakan bagian dari proyek akhir dalam mata kuliah IoT yang diajarkan oleh Muhammad Safi’i. Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat, terutama para petani, dalam mengelola penyiraman tanaman secara otomatis dan efisien.

Inovasi Mahasiswa UM Diterapkan oleh Petani Lokal: Alat Penyiram Tanaman Berbasis Internet of Things

Alat penyiram tanaman ini berfungsi dengan memantau kelembaban tanah dan secara otomatis mengendalikan pompa air untuk penyiraman. Dengan teknologi IoT yang terintegrasi, pengguna dapat mengontrol dan memantau kondisi tanaman melalui aplikasi di smartphone, memberikan kemudahan bagi petani dalam memenuhi kebutuhan air tanaman tanpa perlu hadir di lokasi perkebunan mereka.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di kebun milik Yosef, seorang petani lokal di Batakan, yang sangat menyambut baik alat ini. Yosef menyatakan terima kasih kepada mahasiswa Universitas Mulia atas inovasi yang telah mereka buat. “Alat ini sangat membantu kami dalam menyiram tanaman. Prosesnya menjadi lebih cepat, dan kami tidak perlu repot menyiram secara manual setiap hari,” ujarnya.

Alat penyiram tanaman berbasis IoT ini juga dilengkapi dengan fitur monitoring yang lebih akurat. Dengan sensor yang terhubung ke aplikasi, pengguna dapat memantau kelembaban tanah secara langsung dan menentukan waktu yang tepat untuk menyiram, sehingga penggunaan air menjadi lebih efisien. Hal ini tidak hanya memudahkan pekerjaan petani tetapi juga mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Muhammad Safi’i menjelaskan bahwa inovasi ini adalah contoh nyata penerapan teknologi IoT dalam sektor pertanian. “Teknologi IoT memberikan solusi praktis untuk masalah sehari-hari, terutama dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan alat ini, diharapkan petani bisa lebih fokus pada produktivitas tanaman tanpa khawatir tentang irigasi,” jelasnya.

Mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini merasa bangga dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Mereka berharap inovasi ini dapat diadopsi oleh lebih banyak petani di Balikpapan dan sekitarnya. “Kami senang mendapatkan respons positif dari masyarakat. Ini memotivasi kami untuk terus berinovasi,” kata salah satu mahasiswa yang terlibat.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencerminkan komitmen mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan dalam menerapkan ilmu yang mereka pelajari di kampus untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Diharapkan, alat ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi sistem irigasi dan mendukung hasil pertanian yang lebih baik di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *