Inovasi Digital untuk Perikanan dan Pariwisata Papua oleh Mahasiswa ITB dari Papua

Inovasi Digital untuk Perikanan dan Pariwisata Papua oleh Mahasiswa ITB dari Papua
Inovasi Digital untuk Perikanan dan Pariwisata Papua oleh Mahasiswa ITB dari Papua

Tim mahasiswa dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota di Institut Teknologi Bandung (ITB), yang terdiri dari Stefany Septiawati Nababan dan Zefanya Yedija Hamonangan, berhasil meraih Juara 3 dalam kategori khusus Papedanomics 2024. Kompetisi ini berlangsung di Manokwari pada 10-12 September 2024 dan diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat, ISEI Papua Barat, serta SDGs Center Universitas Papua. Acara ini mempertemukan mahasiswa S1 dari seluruh Indonesia dalam ajang karya tulis ilmiah yang berfokus pada pengembangan ekonomi kreatif dan berkelanjutan di wilayah Papua.

Karya mereka yang berjudul “Revitalisasi Kawasan Pesisir Papua melalui Intelligence Tourism and Aquaculture System (ITAS) dalam Mendukung Ekonomi Kreatif Masyarakat Lokal” berhasil menarik perhatian para juri. Mereka menawarkan solusi inovatif yang berupaya mengintegrasikan potensi besar kawasan pesisir Papua melalui digitalisasi di sektor pariwisata dan perikanan.

Stefany, yang merupakan putri asli Kota Jayapura, Papua, mengungkapkan motivasinya untuk mengikuti kompetisi ini. “Setelah menghabiskan 20 tahun hidup di Kawasan Pesisir Papua, saya menyaksikan banyak potensi yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Oleh karena itu, saya ingin memberikan kontribusi melalui solusi digital di sektor pariwisata dan perikanan di Tanah Papua,” jelasnya.

Inovasi yang dikembangkan oleh Stefany dan Zefanya dinamakan Pigi Papua. Ini merupakan platform digital yang berbasis website dan aplikasi mobile yang menawarkan dua layanan utama: Pigi Fish untuk sektor perikanan dan Pigi Traveling untuk sektor pariwisata di Papua.

Untuk Pigi Fish, mereka menghadirkan empat fitur utama. Pertama, “Lapak Ikan” yang memudahkan jual-beli ikan serta pengiriman. Kedua, “Lapak Alat dan Pakan” yang menyediakan kebutuhan perlengkapan tangkap dan tambak. Ketiga, “Kaspi” yang memberikan layanan pengajuan modal dan cicilan bagi para pelaku usaha. Terakhir, fitur “Pigi Bisa” yang menawarkan konsultasi bagi nelayan dan pembudidaya.

Di sisi lain, Pigi Traveling juga memiliki beragam fitur menarik. Fitur “Akomodasi dan Transportasi” memungkinkan pengguna untuk memesan hotel dan kendaraan. Fitur “Virtual Tour” menawarkan pengalaman tur wisata budaya dan alam secara virtual. Ada pula “Planning Activity” yang membantu pengguna merencanakan paket wisata mereka, serta “AI-Powered Insight” yang memberikan rekomendasi destinasi wisata berdasarkan tren terkini.

Zefanya juga berbagi tantangan yang mereka hadapi selama kompetisi. “Salah satu kendala terbesar adalah membagi waktu antara kerja praktik dan analisis data mengenai kondisi Papua yang sangat terbatas. Namun, semangat untuk berkontribusi mendorong kami untuk terus berjuang,” tuturnya.

Kompetisi ini bukan hanya menjadi ajang prestasi bagi tim ITB, tetapi juga menjadi platform untuk menginspirasi pembangunan di Papua melalui inovasi teknologi. Diharapkan bahwa inovasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir Papua dan memperkenalkan teknologi yang lebih efisien kepada masyarakat setempat, agar mereka dapat mengelola sumber daya yang ada dengan lebih baik. Dengan demikian, diharapkan kontribusi ini akan membawa perubahan positif bagi kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *