Desa Purworejo, sebuah desa pertanian di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, baru-baru ini menarik perhatian karena adanya inovasi dari Tim KKN Universitas Muria Kudus (UMK) yang berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen singkong di daerah tersebut. Para petani desa ini kini dapat menikmati proses panen yang lebih efisien dan cepat berkat alat pencabut singkong mekanis yang dikembangkan oleh tim tersebut.
LATAR BELAKANG INOVASI
Petani singkong di Desa Purworejo telah lama menghadapi kendala dengan metode pencabutan manual yang memerlukan banyak waktu dan tenaga. Biasanya, pencabutan dilakukan dengan cangkul atau alat sederhana lainnya, yang seringkali mengakibatkan cedera dan kerusakan pada tanaman. Menyadari hal ini, Tim KKN UMK berinisiatif menciptakan alat pencabut singkong yang lebih praktis dan mudah digunakan.
DESAIN DAN PENGEMBANGAN ALAT
Alat pencabut singkong yang dikembangkan memiliki desain yang sederhana namun efektif. Alat ini mengaplikasikan prinsip momen gaya, yang memerlukan usaha minimal namun mampu menghasilkan gaya angkat yang besar untuk mencabut singkong dari tanah. Terbuat dari bahan yang kokoh dan tahan lama, alat ini dirancang agar mudah digunakan oleh petani.
Proses pengembangan alat ini berlangsung selama sekitar dua minggu, dimulai dari perancangan hingga uji coba dan penyempurnaan. Alat ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa Teknik Mesin dan Argoteknologi, dengan dukungan dari pemerintah Desa Purworejo di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati.
MANFAAT BAGI PETANI SINGKONG
Penerapan alat pencabut singkong ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi petani di Desa Purworejo. Diestimasi bahwa produktivitas hasil panen bisa meningkat hingga 50% dibandingkan metode manual. Alat ini juga membantu mengurangi risiko cedera yang sering dialami oleh petani.
Dengan penggunaan prinsip momen gaya, alat ini memudahkan pencabutan singkong dengan usaha yang minim namun efektif. Petani merasa lebih termotivasi karena pekerjaan mereka menjadi lebih ringan dan efisien, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi keluarga mereka.
HARAPAN KE DEPAN
Di masa depan, diharapkan kelompok tani di Desa Purworejo dapat bekerja sama dengan Mahasiswa UMK untuk memproduksi alat ini dalam jumlah lebih besar dan mendistribusikannya ke desa-desa lain yang juga merupakan sentra produksi singkong. Harapan kami adalah inovasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani singkong di kawasan tersebut.
Selain itu, mahasiswa akan terus menyempurnakan alat agar lebih efektif dan efisien, serta menjalin kerja sama dengan pemerintah desa untuk penelitian lanjutan. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Desa Purworejo membuktikan bahwa pertanian tradisional dapat berkembang pesat dengan sentuhan teknologi.
Dengan adanya inovasi alat pencabut singkong ini, diharapkan para petani di Desa Purworejo dan sekitarnya dapat semakin maju dan sejahtera, menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu yang terus berkembang dan berkelanjutan di Indonesia.