Rahasia di Balik Suksesnya Dosen FH UNJA Ini Tembus Jurnal Terindeks Scopus

scopus
scopus

Berhasil menembus jurnal yang terindeks oleh Scopus mengikuti proses pendampingan yang ketat di klinik pembinaan jurnal yang diatur oleh Hukumonline dan Asosiasi Manajemen Jurnal Hukum Indonesia, dan berhasil menjalani empat tinjauan evaluatif.

Dosen Hukum Tata Negara FH UNJA, Adeb Davega Prasna. Foto: Istimewa

Keberhasilan ini tak lepas dari ketekunan dan fokusnya dalam proses menulis. Dengan dedikasi tinggi, kerja keras dan perhatian pada detail di setiap tulisan dapat membawa hasil yang membanggakan.

Pencapaian ini dapat dijadikan acuan bagi para dosen lain di lingkungan akademik. Khususnya FH UNJA tidak hanya meningkatkan kualitas penelitian, tetapi juga mencari berbagai peluang pengembangan diri. Seperti program coaching clinic Hukumonline.

“Untuk idenya sudah saya pikirkan sejak satu tahun yang lalu. kemudian untuk memantapkan judul dan menyempurnakan draf artikelnya, termasuk masa bimbingan dan revisi, itu semua kurang lebih selama tiga bulan,” lanjut dia.

Adeb tidak menampik menghadapi kesulitan sepanjang proses publikasi jurnal internasionalnya. Mulai dari menentukan judul, meluangkan waktu untuk menulis, hingga menunggu revisi dari para reviewer. Adanya layanan Coaching Clinic Hukumonline ternyata membantu dan mempermudah Adeb dalam melakukan komunikasi dengan para pembimbing.

Meskipun secara formal jadwal  coaching clinic telah selesai, tetapi para dosen masih dapat menghubungi para pembimbing meskipun diluar jadwal coaching hingga jurnal bisa terpublikasi.

“Dorongan dari pembimbing dan kewajiban untuk segera menulis dan memperbaiki tulisan pada saat coaching itu, mau tidak mau menuntut saya segera menyelesaikan tulisan, hingga akhirnya dapat selesai dalam waktu tiga bulan,” ujar alumni Fakultas Syariah dan Hukum  Universitas Islam Negeri (UIN)  Syarif Hidayatullah itu.

Menembus jurnal bereputasi terindeks scopus hingga terpublikasi artikel ilmiah tidak semudah membalikan telapak tangan. Jalan berliku dan penuh perjuangan agar artikel dapat terpublikasi di jurnal internasional terindeks scopus.

Tapi lain cerita dengan salah satu Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi (FH UNJA) berhasil menembus jurnal internasional terindeks scopus hingga terpublikasi artikel ilmiahnya.

Adalah Adeb Davega Prasna. Dosen FH UNJA itu berhasil memenuhi satu dari sekian kewajibannya sebagai seorang tenaga pengajar dalam tridarma perguruan tinggi melakukan penelitian dan publikasi jurnal internasional bereputasi terindeks scopus.

Topik yang dipilih oleh Adeb cukup spesifik, sehingga membutuhkan banyak referensi pendukung dari jurnal yang telah ada sebelumnya. Ia memberikan saran, agar dosen yang tengah menulis jurnal untuk terus update dengan tulisan terkait topik yang akan ditulis, sehingga tidak kesulitan jika diminta untuk memenuhi referensi jurnal yang dibutuhkan saat penulisan.

“Salah satu yang paling sulit saat proses penulisan ini ketika saya diminta untuk menambahkan 20 referensi artikel, namun karena keunikan topik yang dipilih, saya hanya bisa memenuhi 15 artikel,” ungkap Adeb.

Tips selesai tepat waktu

Ia juga memberikan tips agar jurnal selesai tepat waktu. Salah satunya, para penulis menyisihkan satu waktu yang fokus untuk bisa menyelesaikan jurnal tanpa ada distraksi hal lain. Seperti mengajar atau mengerjakan tugas.

Hal ini terbukti membuahkan hasil yang bagus. Saat meluangkan waktu satu minggu penuh untuk fokus menyelesaikan tulisannya, Adeb bisa menyelesaikan 8000-9000 kata. Kemudian, untuk menjaga semangat agar terus membara dalam menulis jurnal, Adeb memberikan satu trik untuk bisa dapat diterapkan oleh penulis jurnal.

“Karena pola pikir setiap reviewer itu berbeda, cobalah menyatukan sudut pandang mereka kemudian dikombinasikan dengan artikel yang ditulis,” imbuh dia.

Sebagai akademisi, Adeb menyadari betul karakteristik dosen yang sudah praktisi di bidangnya terkadang merasa cukup dengan keilmuan yang dimiliki tanpa ingin memperbaharuinya. Ia mengimbau, dengan perkembangan teknologi dan mudahnya mencari pengetahuan baru dengan spesialisasi di kampus, justru menjadi peluang positif untuk tetap relevan dengan istilah yang digunakan untuk jurnal scopus.

“Fokus dan sabar, setiap revisi dari reviewer dikerjakan saja. Intinya manut, seperti jadi mahasiswa dulu,” ujarnya.

Saat ini, Adeb telah menyiapkan dua draf jurnal yang berbeda untuk segera diterbitkan. Targetnya di awal tahun ia bisa menerbitkan salah satu dari dua draf tersebut.

Tulisan ilmiah Adeb berhasil diterima di jurnal internasional terindeks Scopus dengan predikat Quartil 2 (Q2), yakni Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi Mendapatkan Predikat Quartil 2 (Q2) – Fakultas Syariah.

Dia menceritakan keberhasilannya itu setelah proses pendampingan intensif dalam coaching clinic jurnal yang diselenggarakan  Hukumonline dan Asosiasi Pengelola Jurnal Hukum Indonesia (APJHI), serta melewati empat kali review.

“Alhamdulillah telah terbit jurnal saya yang terindeks scopus, Hari Kamis pekan lalu,” jelas Adeb saat dihubungi Hukumonline, Jumat (20/12/2024). Sumber: Hukumonline

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *