Banda Aceh – Zulfa Tuffahati, mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry, berhasil menyelesaikan studi sarjananya dalam waktu tujuh semester tanpa menulis skripsi. Sebagai alternatif, Zulfa memilih jalur publikasi ilmiah dan berhasil menerbitkan artikelnya di Jurnal Al Maktabah, yang terakreditasi SINTA 4, serta dijadwalkan terbit pada Desember 2024. Selain itu, Zulfa juga aktif menulis di jurnal internasional terindeks Scopus, termasuk Jurnal Peuradeuen (Scopus Q1), yang memuat artikelnya berjudul “Morality and Immorality in Politics in Aceh Post 2005 MoU Helsinki.”
Selama tiga tahun terakhir, Zulfa terlibat dalam berbagai penelitian yang didanai oleh DIPA UIN Ar-Raniry. Ia berhasil memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk laporan penelitiannya, termasuk laporan yang berjudul “Morality of the Political Process in Aceh Post-2005” yang terdaftar pada Juli 2023, serta “Reciting Qur’an in the Graveyard in Aceh” yang terdaftar pada Juli 2024. Keberhasilan Zulfa ini mencerminkan penerapan kebijakan baru di UIN Ar-Raniry yang memberi mahasiswa pilihan untuk menyelesaikan tugas akhir mereka melalui publikasi ilmiah, sebagai pengganti penulisan skripsi. Kebijakan ini tercantum dalam Keputusan Rektor Nomor 200 Tahun 2024.
Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Adab dan Humaniora, Nazaruddin, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan mempercepat masa studi mahasiswa sambil meningkatkan kontribusi ilmiah mereka. “Kebijakan ini membuka peluang percepatan studi sambil mendorong mahasiswa untuk berkontribusi dalam publikasi ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional, yang tentunya juga berperan dalam menjaga kualitas lulusan UIN Ar-Raniry,” ujarnya.
Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan, Mukhtaruddin, memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian Zulfa. Menurutnya, semangat Zulfa dalam menulis dan berkontribusi di jurnal bereputasi internasional menunjukkan bahwa mahasiswa UIN Ar-Raniry mampu bersaing di tingkat global. Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan Zulfa menjadi contoh inovasi yang memungkinkan mahasiswa mempercepat studi mereka tanpa mengorbankan kualitas akademik. UIN Ar-Raniry, melalui kebijakan ini, mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini guna menyelesaikan studi dengan cara yang lebih efisien dan relevan dengan perkembangan akademik di tingkat nasional dan internasional.
