Inovasi Pemisah Sperma Sapi Perah Dikembangkan oleh Mahasiswa UGM

Inovasi Pemisah Sperma Sapi Perah Dikembangkan oleh Mahasiswa UGM

Lima mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada telah menciptakan sebuah alat inovatif yang bertujuan untuk memisahkan sperma yang membawa sifat kelamin dari anakan sapi perah. Alat ini diberi nama BoXing. Tim ini terdiri dari Diva Aurellia Mahsanabila, Nuhita Aunilah, Lukas Ivander Mario, Farhan Rahmat, dan Ahmad Aziz Adyatma Salman, yang bekerja di bawah bimbingan drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D.

Inovasi ini merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produksi susu sapi perah. Pasalnya, peternak sapi perah sangat memerlukan banyak anakan sapi betina (pedet) sebagai pengganti indukan yang sudah ada. Ketersediaan pedet betina berkualitas tinggi dapat berpotensi meningkatkan populasi dan kualitas genetik sapi, yang pada gilirannya berdampak positif pada peningkatan produksi susu di tingkat nasional.

Inovasi Pemisah Sperma Sapi Perah Dikembangkan oleh Mahasiswa UGM

Melalui laman UGM, diinformasikan bahwa BoXing menggunakan teknologi pemisahan sperma dengan memanfaatkan sifat dielektris dari sperma itu sendiri. Sperma yang membawa jenis kelamin betina memiliki panjang kepala dan ketebalan membran yang lebih besar dibandingkan dengan sperma jantan. Perbedaan ini berpengaruh pada respons mereka ketika diberikan medan listrik.

Dalam medan listrik yang tidak homogen, sperma jantan (Y) akan bergerak mendekati elektroda, sementara sperma betina (X) akan menjauh. Lukas menjelaskan bahwa perbedaan respons ini menjadi dasar utama dalam proses pemisahan sperma sapi perah yang dikenal dengan istilah sexing. Prototipe BoXing dibangun dengan menerapkan metode dielektroforesis-mikrofluida yang terintegrasi, sehingga menghasilkan sistem lab-on-a-chip (LoC).

Tim ini berharap pengembangan lebih lanjut dari prototipe BoXing dapat meningkatkan efisiensi program inseminasi buatan (IB) dalam bidang kesehatan ternak. Tujuan utama mereka adalah untuk membantu dalam pemisahan sperma sehingga dapat menghasilkan anakan sapi yang unggul.

Diva menekankan pentingnya inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi IB dengan memanfaatkan sperma dari pejantan unggul yang telah dipisahkan. “Dengan alat ini, jenis kelamin anakan bisa disesuaikan sesuai kebutuhan peternak,” ujarnya. Meskipun BoXing masih berada dalam tahap prototipe, Diva memastikan bahwa alat ini sudah dapat digunakan secara fungsional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *