Inovasi Mahasiswa IPB: Polytree, Polybag Ramah Lingkungan yang Mengatasi Masalah Kekeringan

Inovasi Mahasiswa IPB: Polytree, Polybag Ramah Lingkungan yang Mengatasi Masalah Kekeringan
Dokumentasi Pribadi Tim Polytree

Sekelompok mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menghadirkan inovasi yang berpotensi mengubah dunia pertanian dan perkebunan. Mereka memperkenalkan Polytree, biopolybag ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alami seperti pati garut dan selulosa, dilengkapi aditif C-Dot. Produk ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa Program Studi Kimia dan Bisnis IPB dalam upaya mendorong praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan efisien.

Keunggulan utama Polytree adalah kemampuannya untuk terurai secara alami dalam tanah dalam waktu enam bulan. Ini berbeda dengan polybag plastik konvensional yang memerlukan puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai, sehingga Polytree menjadi alternatif yang lebih baik bagi lingkungan tanpa meninggalkan residu berbahaya. Selain itu, aditif C-Dot dalam Polytree juga mendukung pertumbuhan tanaman dengan meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan.

Arneta Fischa Salma Arifani, salah satu anggota tim pengembang Polytree, menjelaskan bahwa produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memudahkan proses berkebun. “Kami ingin menyediakan solusi praktis bagi penggemar berkebun atau pelaku sektor perkebunan. Dengan Polytree, pengguna cukup meletakkannya di tanah selama dua bulan dan kemudian menanam bersama biopolybag ini. Polytree akan terurai dengan sendirinya, mengurangi kerja manual dan limbah plastik,” ujarnya.

Inovasi ini mendapatkan sambutan positif dari akademisi dan praktisi pertanian. Dengan fokus pemasaran di Jawa, khususnya Majalengka, Polytree diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap polybag plastik dan mempercepat adopsi praktik berkebun yang lebih berkelanjutan. Hingga saat ini, Polytree telah terjual sebanyak 3.400 unit di Pulau Jawa dan Sumatera, dan dianggap cocok bagi pelaku usaha tanaman hias dan perkebunan yang menghadapi tantangan limbah plastik.

Inovasi Mahasiswa IPB: Polytree, Polybag Ramah Lingkungan yang Mengatasi Masalah Kekeringan
Dokumentasi Pribadi Tim Polytree

Lebih dari itu, produk ini tidak hanya mendukung prinsip ramah lingkungan, tetapi juga memberikan efisiensi waktu bagi penggunanya. Bapak Sugiono, seorang petani pepaya dari Majalengka yang telah membeli 800 unit Polytree, mengungkapkan kepuasannya. “Tanaman pepaya yang saya tanam tumbuh lebih sehat dan perawatannya menjadi lebih mudah. Frekuensi penyiraman pun jadi lebih jarang,” ujarnya, menambahkan bahwa Polytree sangat membantu menjaga kelembapan tanah, terutama saat musim kemarau.

Mahasiswa IPB yang terlibat dalam tim Polytree berharap inovasi ini dapat memberikan dampak positif yang lebih luas, tidak hanya di sektor perkebunan tetapi juga bagi masyarakat yang peduli akan keberlanjutan lingkungan. Dalam waktu dekat, mereka berencana untuk memperluas distribusi produk dan bekerja sama dengan komunitas serta pedagang tanaman hias untuk memperkenalkan Polytree secara lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *