Sejumlah Mahasiswa Pascasarjana Unair Mengamati Proses Penciptaan Ide Kreatif di Suara Surabaya

Sejumlah Mahasiswa Pascasarjana Unair Mengamati Proses Penciptaan Ide Kreatif di Suara Surabaya.
foto: https://unair.ac.id/

Sebanyak 12 mahasiswa dari Jurusan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan observasi langsung terhadap proses penciptaan ide kreatif di Suara Surabaya Media pada Jumat malam, 20 September 2024.

Kegiatan ini dipandu oleh Suko Widodo, dosen yang mengajar kelas industri kreatif. Para mahasiswa tersebut diterima oleh Verry Firmansyah, CEO Suara Surabaya, dan Eddy Prastyo, Pemimpin Redaksi media tersebut.

Dalam acara tersebut, Eddy Prastyo memberikan penjelasan mengenai situasi terkini media konvensional, terutama radio, serta bagaimana Suara Surabaya beradaptasi dengan perkembangan digitalisasi. Penjelasannya mencakup berbagai aspek, mulai dari konvergensi media hingga kreativitas dalam konten.

Sejumlah Mahasiswa Pascasarjana Unair Mengamati Proses Penciptaan Ide Kreatif di Suara Surabaya.
Eddy Prastyo Pemimpin Redaksi Suara Surabaya memberikan pemahaman soal kondisi terkini media konvensional di tengah gelombang digitalisasi, Jumat (20/9/2024). Foto: Pratama suarasurabaya.net

Setelah pemaparan dari Eddy, Verry Firmansyah membagikan strategi bisnis yang diterapkan oleh Suara Surabaya. Ia menjelaskan bagaimana media dapat memanfaatkan peluang untuk mengembangkan bisnis, termasuk melalui penyelenggaraan acara dan aktivasi-aktivasi lainnya.

Selanjutnya, para mahasiswa S2 tersebut berkesempatan untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman dengan penyiar Suara Surabaya di ruang Gate Keeper.

Sejumlah Mahasiswa Pascasarjana Unair Mengamati Proses Penciptaan Ide Kreatif di Suara Surabaya.
12 Mahasiswa Jurusan Pengembangan SDM Sekolah Pascasarjana Unair waktu berdiskusi dengan para penyiar Radio Suara Surabaya, (20/9/2024). Foto: Pratama suarasurabaya.net

Suko Widodo, saat ditemui di sela-sela kegiatan, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan agar mahasiswa yang sebagian besar berasal dari Generasi Z dapat melihat langsung bagaimana proses kreatif berlangsung di Suara Surabaya. Ia menekankan bahwa radio, yang dianggap sebagai media lama, masih dapat bertahan dengan inovasi dan kreativitas, terutama dalam hal konten yang dihasilkan.

Setelah kunjungan ke Suara Surabaya Center, Suko menyampaikan bahwa para mahasiswa akan diberi tugas untuk menganalisis keberlangsungan industri kreatif media ini. Mereka akan diminta untuk mempertimbangkan seberapa lama industri kreatif di media ini dapat bertahan dan perkembangan kreatifitas yang terjadi.

Raden Ajeng Diajeng, yang menjabat sebagai ketua rombongan mahasiswa, mengungkapkan rasa takjubnya terhadap proses kreatif yang ada di Suara Surabaya, yang dianggapnya sebagai media konvensional yang paling baik di Kota Pahlawan. Diajeng, yang berasal dari Solo, mengaku sebelumnya tidak tahu banyak tentang Surabaya atau Suara Surabaya, namun kini menganggapnya sebagai radio yang memiliki kepercayaan lebih tinggi dibandingkan yang lain.

Sebagai seseorang yang tidak memiliki latar belakang jurnalisme, Diajeng mengungkapkan ketertarikan terhadap industri media setelah mengikuti kunjungan ini. Ia merasa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang industri media digital dan radio. “Saya sebelumnya tidak tahu, tapi sekarang saya mengerti bagaimana industri media digital dan radio bekerja,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *